Hampa.
Dated : Friday, 02/11/2007. Time : 11:19 pm. Mind you, this was written back then where things was naive. All the words used at that very much emotional moment. So, it didnt make sense. [LOL!]
Terdiam tidak terkata,
Hanya dibasahi dengan air mata,
Mengalir tanpa berhenti,
Inginku endahkan, tapi tidak terjadi.
Ku lalui rintangan untukmu,
Menempuhi segala halangan kernamu,
Tetapi kini ku hanya membisu,
Tertanya-tanya "Mengapa kau buat tak tahu..?"
Apakah salah aku mencintaimu?
Adakah dosa bersama mu?
Adakah doa mereka makbul?
Mengapa senantiasa ada masalah menimbul?
Bukankah kau kata aku segalanya,
Akan kau cari jalan untuk bersama,
Tiada kau nyawa disaat ini,
Untuk mencari penyelesaian rintangan ini.
Terpinga-pinga aku dibuatnya,
Adakah salah aku mencintainya?
Adakah dosa bersamanya?
Mengapa senantiasa ada masalah menimba-nimba?
Setiap malam ku menitis air mata,
Sampai ku tidur tidak lenanya,
Hatiku lemah, patah dan tidak bernyawa,
Adakah ini perkara sebenarnya?
Hancur berani kau buat sedemikian,
Inikah cara kau mengucapkan,
"Terima Kasih.." dengan balas jasa,
Ke atas apa yang aku telah lakukan.
Hampaku tidak ternyata,
Kembalilan ku kepada dunia,
Dunia yang kejam dan tidak terbatas dosanya,
Terjebak lah ku ke dunia yang merana.
Tidak lah ku kenali diriku lagi,
Ketika kau cuba menghilangkan diri,
Kata perpisahan yang kau setuju,
Mengubah segala arah ku menuju.
Comments
Post a Comment